Membuat Copywriting Caption Iklan
Seni copywriting dalam membuat kontek iklan sangat diperlukan. Tanpa caption iklan yang bagus, bisa jadi iklan tidak akan di klik oleh pemirsa. Nah makanya, selain konten iklan gambar/vidio yang bagus, kita pun hendaknya memperbaiki caption iklan yang akan digunakan.
Sebenernya tidak ada batasan dalam membuat copywriting iklan. Terserah kalian, semau kalian. Namun, ada beberapa poin penting yang harus saya sampaikan ketika teman-teman akan membuat copywriting caption iklan. Berikut saya paparkan.
- Caption berisi hal-hal penting mengenai iklan. Biasanya berisi headline, masalah, solusi, fitur, dan ajakan. Itu saja. Tinggal sesuaikan dengan produk/usaha yang akan diiklankan.
- 10 kata pertama harus bagus. 10 kata pertama pada iklan biasanya merupakan headline. Dan hanya headline ini yang akan pemirsa lihat sebelum mereka menekan tombol ‘Lihat Selengkapnya’. Nah makanya 10 kata pertama dari caption harus dibuat memikat.
- Buat caption jangan terlalu pendek dan jangan terlalu panjang. Kira kira maksimal 120 kata sudah cukup.
- Kalau saya biasanya menuliskan link pembelian juga. Karena netizen indonesia biasanya masih aja ada yang gak paham kalau mau beli harus klik tombol.
- Beri enter pada setiap bagian/paragraf, agar pembaca merasa nyaman ketika membaca.
- Jika menjual, beri program promo. Karena psikologi orang Indonesia suka yang promo-promo. Menulis ‘Promo
150.000100.000’ lebih baik ketimbang ‘Harga 100.000’. - Tulisan harus sesuai target pemirsa iklan. Kalau anak muda bisa pake kata-kata seperti ‘lo’, kalau targetnya ibu-ibu bisa pake kata-kata seperti ‘moms’. Lah saya bapak-bapak, tapi saya jualan produk kecantikan, terus gimana? Ya tetap saja harus menggunakan bahasa yang dekat & menyentuh hati target pemirsa.
Dalam membuat copywriting, ada dua teknik yang biasanya digunakan oleh para pengiklan.
1. Teknik Direct (Menjual Langsung)
Teknik ini biasa disebut juga dengan istilah hard selling. Menjual secara langsung biasanya dilakukan dengan cara menawarkan barang dengan harga tertera beserta dengan ajakan membeli. Contohnya:
“Ayo beli Chicken Nugget paling enak! Cuman Rp 50.000 aja per pack. Jangan sampai kehabisan!”
Nah biasanya teknik direct ini dilakukan jika kita memiliki kelebihan yang sangat jauh dibandingkan produk lainnya. Contohnya harganya paling murah. Atau stoknya terbatas dan lagi langka.
2. Teknik Persuasif (Mengajak)
Teknik ini biasa disebut juga dengan istilah soft selling. Biasanya pada iklan pemirsa akan dibuat penasaran dan diajak untuk mengklik tombol selengkapnya. Contohnya:
“Chicken Nugget kami terjual 10.000 pack per bulannya. Soalnya enak & murah banget. Penasaran gimana enaknya chicken nugget kami? Ayo klik selengkapnya.”
Nah, barulah ketika pemirsa iklan telah melakukan klik iklan, kita ajak mereka untuk membeli dengan rayuan dan kata-kata manis dari CS Admin. Begituuu…