Winning Formula: Marketing Funnel
Kalau kita belajar marketing funnel, baiknya kita tidak langsung beriklan. Mengapa demikian? Karena menurut teori marketing funnel, pembelian tidak terjadi secara langsung, namun melewati beberapa proses terlebih dahulu.
Marketing funnel ini adalah adalah teori yang menjelaskan tentang adanya berbagai tahapan yang akan dilalui oleh pelanggan sebelum mereka melakukan pembelian.
Gambar: Marketing Funnel Berdasarkan 3to5marketing.com
Ada banyak teori seputar marketing funnel ini. Hanya di sini kita ambil yang paling mudah dipahami saja, yang terdiri dari tahap awareness, interest, consideration, dan conversion.
1. Awareness
Tahap ini berbentuk perkenalan produk terhadap masyarakat luas. Agar orang-orang mengenal produk kita dan mengetahui kehadiran produk kita.
Tugas:
Pada tahap ini, hal yang perlu dilakukan adalah membangun branding produk dan mengampanyekan produk. Kalau lebih disederhanakan bahasanya, kita harus bisa muncul di media sosial dan juga di pencarian google.
Contoh Output:
“Oh ternyata ada toh makanan model begini, baru tau.”
“Oh ternyata instagram ini jualan skincare murah toh.”
2. Interest
Pada tahap ini, fokus yang dilakukan ialah membuat orang-orang tertarik dengan produk kita. Hasil dari proses ini ialah mulai banyak orang yang mencari keberadaan produk kita. Baik di media sosial maupun google.
Tugas:
Pada tahap ini, hal yang perlu dilakukan adalah mencari calon pelanggan, menjadikan mereka dekat dengan produk kita. Kalau lebih disederhanakan, kita bisa membuat mailinglist, webinar, ebook, atau vidio-vidio tentang produk kita.
Contoh Output:
“Ah nanti kalau ada uang mau beli makanannya ah, kayaknya enak”.
“Sip deh, kalau nanti beli skincare belinya di sini aja deh.”
3. Consideration
Pada tahap ini setiap orang yang tertarik mulai menimbang-nimbang. Pertimbangan ini biasanya didasari pada nilai produk yang diberikan dan harga yang ditawarkan. Fokus kita pada tahap ini ialah memastikan bahwa produk kita sudah bisa bersaing dengan produk kompetitot lainnya.
Tugas:
Pada tahap sebelumnya, seharusnya media sosial dan website kita sudah banyak yang mengunjungi. Nah pada tahap ini kita perlu membuat konten untuk meyakinkan mereka bahwa produk kita ialah produk yang terbaik.
Contoh Output:
“Wah ternyata makanannya kualitasnya terbaik, harganya juga terbaik.”
“Wah toko skincarenya terbaik, artis juga beli di sini.”
4. Conversion
Nah barulah pada tahap terakhir, ketika orang-orang sudah banyak yang tertarik dan mempertimbangkan untuk membeli. Maka kita perlu banyak-banyak menjual produk. Fokus kita ialah mencari pembeli sebanyak-banyaknya.
Tugas:
Pada tahap ini kita bisa beriklan dengan bebas. Karena sudah banyak orang yang menginginkan produk kita. Kita bisa mengadakan promo dan sejenisnya untuk meningkatkan penjualan.
Contoh Output:
“Oke deh aku mau beli makananya, mumpung ada promo juga.”
“Yah toko skincarenya nongol di iklan, beli ah mumpung gratis ongkir.”
Kesimpulan
Pada market funnel ini kita diajarkan untuk melakukan proses marketing step by step. Tidak langsung menjual. Karena jika brand kita masih belum diminati, proses penjualan secara langsung misalnya dengan beriklan tidak akan efektif.
Istilahnya begini. Kita beriklan produk skincare baru buatan kita. Pasti orang-orang langsung berpikir “produk apa sih, ga jelas, baru denger juga, takut jelek ah kualitasnya”. Berbeda kalau kita beriklan dengan kondisi orang sudah menginginkan dan mempertimbangkan produk kita.
Nah, buat kamu owner produk yang baru memulai, jika ingin mengikuti teori ini, maka fokusnya jangan beriklan konversi dulu. Tapi kenalin dulu ke masyarakat produk kamu. Lakukan tahapan marketing funnel di atas. 🙂🙂🙂🔥🔥🔥